Ketika kita mendapatkan tawaran pekerjaan, tahap negosiasi gaji mungkin akan menjadi salah satu tahap krusial yang sering kali menimbulkan rasa cemas.
Banyak dari para karyawan baru mulai memiliki perasaan ragu dan bingung dalam menentukan kapasitas gaji yang tepat untuk mereka.
Di artikel ini, kita akan membahas cara efektif untuk menghadapi negosiasi gaji. Serta larangan-larangan yang perlu kita perhatikan agar negosiasi berjalan dengan lancar.
Yuk, kita simak tahap-tahap pentingnya agar Anda bisa menjalani negosiasi gaji dengan percaya diri!
Tahap Persiapan Negosiasi Gaji
Tahap negosiasi gaji sering kali akan dilakukan dengan perencanaan yang sudah diketahui oleh karyawan baru.
Biasanyanya, kegiatan ini akan berlangsung ketika karyawan sudah dinyatakan lolos dalam seleksi kandidat kerja di perusahaan.
Dalam proses negosiasi, karyawan harus mempersiapkan beberapa hal agar bisa menawarkan jumlah gaji yang tepat.
Berikut adalah beberapa tahap persiapan yang harus diperhatikan karyawan baru, sebelum akhirnya melakukan proses negosiasi dengan perusahaan.
1. Memahami Nilai dan Kebutuhan Anda Sendiri
Sebelum kita mulai negosiasi, hal pertama yang harus kita lakukan adalah memahami apa yang benar-benar kita butuhkan.
Apakah kompensasi finansial menjadi prioritas utama, atau ada aspek lain seperti tunjangan kesehatan, cuti tambahan.
Anda juga harus mempertimbangkan apakah fleksibilitas kerja penting bagi Anda? Mengetahui prioritas ini akan membantu kita lebih fokus saat bernegosiasi.
2. Riset Gaji di Pasaran dengan Posisi yang Sama
Langkah berikutnya yang perlu kita lakukan adalah melakukan riset mengenai kisaran gaji untuk posisi yang kita lamar.
Riset ini penting agar kita tidak memasang angka yang terlalu rendah atau terlalu tinggi saat tahap negosiasi berlangsung.
Dengan mengetahui standar gaji di industri, kita bisa menunjukkan bahwa tawaran kita berlandaskan data dan riset yang valid.
Platform seperti LinkedIn Salary, Glassdoor, atau situs-situs pekerjaan lainnya bisa menjadi referensi kita.
3. Menentukan Rentang Gaji yang Ideal
Pada tahap ini, usahakan kita menetapkan rentang gaji yang ideal berdasarkan riset dan kebutuhan pribadi.
Hal ini akan sangat membantu karyawan baru apabila perusahaan masih belum bisa memberikan jumlah gaji yang sesuai dengan keinginannya.
Anda bisa menentukan batasan berapa lama gaji Anda akan berkembang dan aspek seperti apa yang bisa membuat gaji Anda bisa naik kedepannya.
Dengan adanya rentang gaji ideal, proses negosiasi akan lebih fleksibel ketika berhadapan dengan perekrut.
4. Latihan Negosiasi yang Santai dan Tegas
Latihan sebelum hari negosiasi merupakah proses yang akan sangat membantu Anda untuk lebih percaya diri.
Cobalah berlatih di depan cermin atau bersama teman, fokus pada cara menyampaikan angka dan alasan di balik permintaan tersebut.
Proses ini juga bisa memberikan gambaran baik untuk menghadapi kondisi berat yang mungkin saja terjadi pada tahap negosiasi gaji.
Cara Menghadapi Tahap Negosiasi Gaji
Pelaksanaan negosiasi gaji akan menjadi semakin menegangkan ketika karyawan sudah bertemu dengan pihak perusahaan.
Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan ketika tahap negosiasi gaji berlangsung. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan oleh karyawan!
1. Mendengarkan Tawaran dengan Terbuka
Ketika tahap negosiasi dimulai, penting untuk mendengarkan tawaran dari perekrut terlebih dahulu dengan hati terbuka.
Jangan langsung terfokus pada angka yang kita inginkan sejak awal. Tetap perhatikan bagaimana perusahaan melihat Anda ketika berkerja.
Cobalah untuk memahami alasan di balik tawaran mereka dan tunjukkan bahwa kita mempertimbangkan tawaran mereka secara objektif.
2. Menyampaikan Angka dengan Percaya Diri
Setelah kita mendengar tawaran mereka, sampaikan rentang gaji yang kita harapkan dengan percaya diri.
Jelaskan secara ringkas alasan mengapa angka tersebut sesuai dengan pengalaman dan keterampilan kita. Dan pastikan bahwa Anda memiliki data yang akurat.
Ini adalah saat yang tepat untuk menunjukkan nilai lebih yang bisa kita tawarkan kepada perusahaan. Tunjukkan pada mereka hasil yang sudah Anda peroleh di pengalaman sebelumnya.
3. Mengatasi Pertanyaan Susulan dari Perekrut
Ada kalanya perekrut akan menanyakan lebih dalam apakah angka yang kita tawarkan sudah pasti atau masih bisa di negosiasi.
Jika ini terjadi, Anda tidak boleh panik. Tetaplah percaya diri dan teguh pada data yang telah dikumpulkan sebelumnya.
Sampaikan kembali alasan-alasan tersebut dengan tenang, dan tunjukkan bahwa penawaran Anda sudah layak dengan bentuk pekerjaan yang akan diterima kedepannya.
4. Menjawab Pertanyaan Seputar Tunjangan dan Fasilitas Lain
Jika Anda juga memiliki permintaan terkait tunjangan, seperti fasilitas kesehatan atau fleksibilitas kerja. Sampaikan dengan jelas pada saat yang tepat.
Ingatlah bahwa negosiasi gaji bisa mencakup berbagai aspek selain gaji pokok. Jadi coba pertimbangkan kembali jumlahnya, dan seusaikan dengan tunjangan lainnya.
Jika perusahaan setuju dengan penawaran gaji Anda, coba tanya kembali apakah haji tersebut masih gross atau pokok saja.
Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Negosiasi Gaji
Pelaksanaan tahap negosiasi gaji tentu akan sedikit rumit, karena kedua pihak memiliki pendapat dan kepentingan masing-masing.
Oleh karena itu, karyawan harus memperhatikan beberapa kesalahan yang mungkin akan membuat tahap negosiasi gaji tidak efektif.
Berikut adalah beberapa kesalahan yang harus dihindari karyawan ketika tahap negosiasi gaji berlangsung.
1. Terlalu Cepat Menerima Tawaran Pertama
Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan karyawan adalah menerima tawaran pertama yang diberikan oleh perusahaan.
Sering kali, tawaran pertama yang diberikan perusahaan adalah tawaran terendah dan masih bisa dinegosiasikan.
Jika Anda langsung menerima tawaran tersebut, maka Anda bisa saja kehilangan kesempatan untuk mendapatkan kompensasi yang lebih baik.
Mengungkapkan Nominal Gaji Terakhir
Hal lain yang harus kita hindari adalah menyebutkan nominal gaji di pekerjaan sebelumnya. Terutama jika nominal tersebut lebih rendah dari standar yang kita inginkan saat ini.
Sebaiknya fokus pada alasan mengapa kita layak mendapatkan angka yang kita tawarkan, tanpa membandingkannya dengan pekerjaan lama.
Namun, jika perusahaan baru ini menanyakan nominal tersebut, berikan penjelasan kenapa Anda sudah layak mendapatkan nominal gaji baru.
3. Meminta Gaji Tanpa Dasar Data
Meminta angka gaji tanpa dasar yang kuat bisa membuat negosiasi berujung pada penolakan dari pihak perusahaan.
Pastikan bahwa permintaan kita didukung dengan data riset yang jelas, sehingga lebih meyakinkan bagi pihak perusahaan.
Berikan pemahaman yang tepat pada sisi Anda, agar perusahaan merasa yakin akan jumlah gaji yang sedang Anda tawarkan.
4. Terlalu Memaksa dan Tidak Fleksibel
Dalam negosiasi, penting untuk bersikap fleksibel dan terbuka terhadap semua pendatan dan tawaran yang mungkin diberikan perusahaan.
Jangan memaksakan angka yang terlalu tinggi tanpa alasan yang jelas. Ini akan memberikan kesan yang buruk terhadap Anda.
Coba untuk bersikap terbuka dengan menunjukkan profesionalisme, dan buat suasana negosiasi lebih nyaman bagi kedua pihak.